Masalah pada Speaker:

• Distorsi Suara:

  • Suara pecah atau tidak jernih, sering disebabkan oleh kerusakan pada cone, spul (voice coil), atau amplifier.

• Suara Tidak Keluar:

  • Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kabel yang rusak, koneksi yang longgar, hingga kerusakan komponen internal.

• Suara Berdengung atau Berdesis:

  • Biasanya disebabkan oleh masalah pada grounding atau interferensi listrik.

• Kerusakan Mekanis:

  • Kerusakan pada cone, surround (tepian speaker), atau magnet akibat benturan atau penggunaan yang berlebihan.

• Kerusakan Pada Spul:

  • spul bisa bergeser dari posisi sentral magnet, karena panas berlebih, atau benturan.

Bahan/Material Speaker:

• Cone:

  • Kertas: Umum digunakan karena ringan dan ekonomis.

  • Polipropilena: Tahan air dan lebih tahan lama.

  • Kevlar atau serat karbon: Untuk speaker berkualitas tinggi dengan kekakuan dan ketahanan yang sangat baik.

• Surround:

  • Karet: Fleksibel dan tahan lama.

  • Foam: Lebih murah, tetapi kurang tahan lama.

• Magnet:

  • Ferit: Magnet permanen yang umum digunakan.

  • Neodymium: Magnet kuat yang memungkinkan ukuran speaker yang lebih kecil.

• Spul (Voice Coil):

  • Kawat tembaga: Menghantarkan sinyal listrik ke cone.

• Rangka (Frame):

  • Logam atau plastik: Menopang komponen speaker.

​

Peran Lem dalam Speaker:

Lem memainkan peran krusial dalam menyatukan berbagai komponen speaker, memastikan kekuatan struktural, dan mempertahankan kualitas suara. Berikut adalah beberapa peran utama lem dalam speaker:

• Penyatuan Komponen Struktural:

  • Menempelkan magnet ke rangka speaker.

  • Menempelkan cone (membran) ke surround (tepian speaker).

  • Menempelkan dust cap (penutup debu) ke cone.

  • Menempelkan spul (voice coil) ke cone.

  • Menempelkan komponen komponen box speaker.

• Memastikan Kekuatan dan Daya Tahan:

  • Menciptakan ikatan yang kuat untuk mencegah komponen terlepas akibat getaran dan tekanan suara.

  • Memastikan speaker tahan terhadap kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban.

• Mempertahankan Kualitas Suara:

  • Memastikan komponen speaker terpasang dengan presisi untuk menghindari distorsi suara.

  • Memastikan fleksibilitas yang tepat pada komponen seperti surround agar cone dapat bergerak bebas.

Jenis-jenis Lem yang Digunakan dalam Speaker:

Berikut adalah beberapa jenis lem yang umum digunakan dalam aplikasi speaker:

• Lem Epoksi:

  • Kekuatan rekat sangat tinggi, ideal untuk menempelkan magnet yang berat dan memerlukan daya tahan ekstrem.

  • Tahan terhadap panas dan bahan kimia.

• Lem Karet (Contact Cement):

  • Fleksibel dan tahan getaran, cocok untuk menempelkan cone dan surround yang perlu bergerak bebas.

  • Memberikan ikatan yang kuat dan tahan lama.

• Lem PVA (Polyvinyl Acetate):

  • Cocok untuk menempelkan komponen kertas dan karton, seperti cone kertas atau dust cap.

  • Mudah digunakan dan memberikan ikatan yang cukup kuat.

• Lem Poliuretan (PU):

  • memiliki ketahanan terhadap perubahan suhu, dan getaran, dan kelembaban, baik untuk speaker yang digunakan di kondisi yang esktrim.

  • Sering di gunakan untuk merekatkan bagian yang terbuat dari foam, dan kayu.

• Lem khusus Spul (Voice Coil):

  • Lem ini dikhususkan untuk merekatkan gulungan kawat pada spul speaker, lem ini tahan terhadap panas.

Faktor-faktor Penting dalam Pemilihan Lem:

• Kekuatan Rekat:

  • Sesuaikan dengan berat dan tekanan yang akan dialami komponen.

• Fleksibilitas:

  • Penting untuk komponen yang perlu bergerak, seperti cone dan surround.

• Ketahanan:

  • Pertimbangkan kondisi lingkungan operasional speaker.

• Viskositas:

  • Kekentalan lem harus sesuai dengan aplikasi dan material yang direkatkan.